IWAN KARAWANG

Rabu, 27 Mei 2009

AZAL TIADA KENAL WAKTU, USIA DAN RUANG

Dua hari yang lalu hamba telah diingatkan oleh yang maha kuasa, yang memiliki jiwa serta raga semua makhluknya.

Kala itu sang surya mulai condong ke barat menandakan senja kala segera tiba, hamba tersendak mendengar dering nada pesan diponsel sederhana hamba namun pungsi getarnya betapa terasa hingga masuk kedalam sukma.

Sementara mata memandang sederet pesan singkat, namun bibir ini seraya berucap "innalillahi wa inna illaihi roziun" segala sesuatu yang berasal dari-Nya makan akan akan kembali pula kepada-Nya.

Pesan singkat itu telah membawa kabar seorang nenek tua renta yang selalu sikelilingi oleh segala keterbatasan selama perjalanan hidupnya kini telah tiada, beliau tetangga hamba yang memang tidak ada yang istimewa dengan keberadaannya dibanding anggota warga kebanyakan lainnya.

Beliau selalu berada dalam situasi dan kondisi sulit secara duniawinya, namun demikian hamba melihat sesuatu yang patut dicontoh darinya. Kesulitan ekonomi yang setia menemaninya usia renta yang terus mendorongnya semakin tidak berdaya hingga mencapai +/-100th masa hidupnya, namun ia tetap setia mengikuti pengajian sebagai pupuk ibarat tanaman bagai vitamin ibarat tubuhnya serta ibarat arus listrik yang terus mencharger hatinya untuk tetap bertahan hidup dalam keridhoan-Nya.

Sepulang melayat sambil berjalan hamba jadi teringat, dalam beberapa masa yang telah lampau hamba menyaksikan seorang rekan sejawat yang berbahagia dan leluasa secara duniawinya telah ditinggalkan buah hati tercintanya dalam usia amat muda dalam hitungan hari saja.

Sesampainya dirumah hamba menyaksikan sebuah berita dilayar kaca sebuah peristiwa yang telah merenggut nyawa seorang pemuda.

Tiga peristiwa itu memberikan pelajaran pada hamba dengan judul yang sama yaitu " azal makhluk-Nya tiada mengenal siapa dia, dimana dia, dan kapan dia akan dijemputnya adalah rahasia yang maha kuasa.

Semoga wacana ini menjadikan kita lebih waspada akan adzal yang menjadi rahasia bagi semua makhluk-Nya. Dan semoga wacana ini menjadikan kita selalu mengatur langkah dalam menjalani kehidupan sehingga lebih terarah dalam mempersiapkan jiwa dikala adzal menjemput untuk pulang kepada-Nya.

Tidak ada komentar: